Senin, 06 Desember 2010

Misteri Punahnya Dinosaurus Terkuak


Sebuah asteroid besar yang jatuh ke bumi menjadi penyebab utama kematian dinosaurus. Pernyataan itu diungkapkan para ilmuwan dalam sebuah panel yang diikuti 41 pakar dari seluruh dunia. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa terjadi kepunahan massal lebih dari setengah dari semua spesies di planet ini, termasuk dinosaurus dan beberapa reptil laut besar.
Mereka menyimpulkan dampak yang terjadi sekitar 65 juta tahun yang lalu, telah membersihkan jalan bagi mamalia untuk menjadi spesies dominan di bumi. Sebuah asteorid sebesar 15 kilometer diyakini telah menghantam planet bumi dengan kekuatan satu miliar lebih kuat daripada bom atom di Hiroshima.
Ini mengakibatkan kawah yang dikenal sebagai kawah Chicxulub yang terkubur di bawah Semenanjung Yucatan. Asteroid –yang besarnya hampir 15 kali lapangan sepak bola– meledak dan jatuh dengan kecepatan tinggi saat masuk ke atmosfir.
Dalam kajian itu diyakini, peristiwa itu memicu rangkaian peristiwa yang menyebabkan musim dingin global dan memusnahkan sebagian besar kehidupan di bumi hanya dalam hitungan hari.
Para ilmuwan sebelumnya telah berdebat tentang apakah yang disebut kepunahan Cretaceous-Tersier (KT) yang disebabkan oleh asteroid atau oleh aktivitas gunung berapi di India lebih dari 1,5 juta tahun. Untuk studi baru, para ilmuwan menganalisis 20 tahun kerja oleh palaeontolog, geochemists, iklim modellers, Geophysicists dan sedimentologists.

Mereka menyimpulkan bahwa catatan geologi menunjukkan peristiwa yang memicu kepunahan menghancurkan ekosistem laut dan tanah dengan cepat, adalah dampak dari sebuah asteroid. Ini menjadi satu-satunya penjelasan yang masuk akal.
Dr Joanna Morgan, dari Imperial College London, mengatakan: "Kami sekarang memiliki keyakinan besar bahwa sebuah asteroid adalah penyebab kepunahan KT. Ini terselubung dalam kegelapan bumi dan menyebabkan musim dingin global, membunuh banyak spesies yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan neraka ini."
Penulis lainnya Dr Gareth Collins, juga dari Imperial College, menambahkan bahwa ledakan batu panas dan gas tampak seperti bola api raksasa di cakrawala, memanggang makhluk hidup di sekitarnya secara langsung tanpa sempat menemukan tempat berlindung.
"Ironisnya, sementara neraka ini menandai akhir 160-juta-tahun dinosaurus, ternyata menjadi hari besar bagi mamalia, yang telah hidup dalam bayang-bayang dinosaurus sebelum ini. Kepunahan KT adalah momen penting dalam sejarah bumi, yang akhirnya membuka jalan bagi manusia untuk menjadi spesies dominan di Bumi."

Sumber :
SKYNEWS / Nur Haryanto - www.tempointeraktif.com

Hiks, Foto Para Hewan yang Sedang Sedih dan Murung


Para pemilik hewan peliharaan ataupun para pecinta hewan pasti senang sekali saat mengajak hewan kesayangannya bermain, karena mereka akan terlihat riang, ceria, dan juga menggemaskan saat diajak bercanda.

Saat kita melihat mereka ceria, hati kita pun ikut menjadi gembira walaupun jika kita hanya melihatnya dalam bentuk foto. Namun seperti apakah reaksi kalian, jika melihat foto para hewan yang terlihat sedang sedih di bawah ini?




























 

Sumber :
www.kaskus.us

Jumat, 03 Desember 2010

Beginilah Proses Perburuan Ikan Paus Sampai Diolah Menjadi Makanan

Perburuan ikan paus jenis humpback mulai dilancarkan oleh Jepang sejak tahun 2007 dan adalah merupakan perburuan legal / sah yang pertama yang diijinkan oleh pemerintah setelah ikan ini dilindungi mulai tahun 1963. Secara teori, ikan paus jumlah populasi ikan jenis ini sudah cukup untuk tetap bertahan walaupun ada perburuan terhadapnya.
Bahkan di restoran Jepang sekarang menawarkan Kari Ikan Paus dengan harga 650 sampai 700 yen (sekitar 60 ribu rupiah). Ikan Paus ini diramalkan akan disukai oleh banyak orang karena kaya protein dan zat besi dan rendah lemak. Berikut adalah proses perburuan dan penangkapan ikan paus di laut bebas.

Paus Humpback

http://4.bp.blogspot.com/_HKkc8LVCxA0/S-rVaC5j1FI/AAAAAAAACDg/vSguEBoaaWA/s1600/paus1.jpg
http://twistedsifter.com/wp-content/uploads/2009/06/beached-humpback-whale.jpg


Inilah senjata Harpoon yang digunakan untuk membunuh ikan paus.


 
 


Udah kena dan siap diangkat



Paus diangkat ke kapal

 
 
 

Study Tour anak-anak ke tempat pemotongan paus


 

Peserta melihat nelayan memotong daging paus



Jebakan paus


Bagian lemak paus dipotong-potong



Ngantri beli ikan paus…borongan!



Dipotong lagi perbagian sampe kecil-kecil

 

 

Dagingnya udah ada di toko

 



Dikalengkan seperti sarden

 
 
 



Dibuat steak

 
 

Ini yang doyan makan daging paus

A boy and his mother sample fried whale meat with curry.
 
whale curry

Sumber :
www.adipedia.com

Kamis, 02 Desember 2010

Spesies Terbaru Yang Ditemukan Di Laut Indonesia Dalam Ekspedisi Sangihe Talaud


Kelompok peneliti ekpedisi bernama INDEKS-SATAL 2010 (Indonesia Expedition  Sangihe-Talaud). Dua rantai pulau yang membentang di timur laut Sulawesi Utara, masih menyimpan harta yang tak terduga nilainya. Ekspedisi ini menjelajahi bawah laut Sangihe Talaud dekat lepas pantai Indonesia dalam ekspedisi INDEX 2010 bulan Juli 2010 dan selesai selesai pada 10 Agustus 2010.



Kelompok ekspedisi ini adalah merupakan kerja sama antara Indonesia Amerika yaitu okeanos explorer dengan indonesia. Ekspedisi ini bertujuan mengkeksplorasi laut, dan membantu meningkatkan pengetahuan, penggunaan dan perlindungan laut serta sumber dayanya. 
 
Sangihe Talaud, adalah sebuah kepualauan di barat laut pulau Sulawesi, dekat dengan pulau Mindanao wilayah Filipina.
Ibukota: Tahuna
Wilayah: 2.263,95 km
Penduduk: 300.000 jiwa.
Provinsi:Sulawesi Utara
 
Eksplorasi laut ini dilakukan dua kapal masing-masing negara yaitu kapal dari NOAA Okeanos Explorer dan kapal riset Indonesia, Baruna Jaya IV.
 
 
kapal baruna jaya
 
 
Untuk menggali habitat bawah laut, digunakan alat yang bisa dioperasikan secara remote dari jarak jauh.
 
little hercules
 
Dan inilah lokasinya, Kotak inset menunjukan wilayah prioritas. Sedangkan Kotak berbentuk kampak Indian-putih adalah lokasi kedua Baruna Jaya IV dan Okeanos Explorer akan melakukan operasi bersama, musim panas ini.


 
Ekspedisi ini tidak sia-sia dan membuahkan hasil yang cukup menggembirakan dimana berhasil ditemukan sekitar 40 spesies tumbuhan dan hewan baru selama ekspedisi tiga minggu yang berakhir di bulan Agustus ini.